Kita mulai dengan benda-pejal sederhana yang disebut
silinder tegak, empat diantaranya diperlihatkan pada Gambar . Dalam tiap kasus, benda
itu dibentuk dengan cara menggerakkan suatu daerah rata (alas) sejauh dengan arah
tegak lurus pada daerah tersebut. Dan dalam tiap kasus, volume benda-pejal
didefinisikan sebagai luas alas dikalikan tinggi , yakni:
Berikut perhatikan sebuah benda-pejal yang penampang-penampangnya tegak
lurus dengan suatu garis memiliki luas yang diketahui. Khususnya, misalkan garis
tersebut adalah sumbu- dan misalkan bahwa luas penampang pada adalah A(x) dengan Kita partisikan interval [a, b] dengan menyisipkan titik- titik . Kemudian kita lewatkan bidang-bidang melalui
titik-titik ini tegak lurus pada sumbu-x , sehingga mengiris benda menjadi lempengan- lempengan tipis (Gambar 3). Volume suatu silinder, yaitu:
Ketika norma partisi mendekati nol, diperoleh integral tertentu yang didefinisikan
sebagai volume benda-pejal,
a. Pemutaran mengelilingi sumbu x
Misal R adalah luasan yang dibatasi oleh y= f(x), x= a, x= b.
Selanjutnya R diputar mengelilingi sumbu-x. Lintasan kurva karena mengelilingi
sumbu-x membentuk bangun berupa benda padat (pejal), yang dapat diiris
menjadik lempengan-lempengan. Volume suatu lempengan kira-kira sama
dengan volume suatu silinder, yakni
Volume V dari benda-pejal dapat diaproksimasikan dengan jumlah Riemann
Ketika norma partisi mendekati nol, diperoleh integral tertentu yang didefinisikan
sebagai volume benda-pejal,
Jika R dibatasi oleh dua kurva, yaitu y1= f(x), y2= g(x), x= a, x= b .
Dengan y1 lebih besar sam dengan y2. Selanjutnya R diputar mengelilingi sumbu- x, maka terbentuk
benda-pejal yang volumenya dapat didekati dengan menggunakan integral tertentu,
yaitu:
b. Pemutaran mengelilingi sumbu
Misal R adalah luasan yang dibatasi oleh x= f(y), y= c, y= d . Selanjutnya R diputar mengelilingi sumbu-y . Lintasan kurva akan membentuk bangun berupa
benda pejal. Benda tersebut volumenya dapat didekati dengan menggunakan integral
tertentu yaitu:Jika R dibatasi oleh dua kurva, yaitu x1= f(y), x2= g(y), y= c, y= d .
Dengan x1 lebih besar sama dengan x2 .
Selanjutnya R diputar mengelilingi sumbu-y , maka terbentuk
benda pejal yang volumenya dapat didekati dengan menggunakan integral tertentu,
yaitu:
Benda putar yang sederhana dapat kita ambil contoh adalah tabung dengan
besar volume adalah hasilkali luas alas (luas lingkaran) dan tinggi tabung. Bila
luas alas dinyatakan dengan A(x) dan tinggi benda putar adalah panjang selang [a,b], maka volume benda putar dapat dihitung menggunakan integral tentu sebagai
berikut:
Untuk mendapatkan volume benda putar yang terjadi karena suatu daerah diputar
terhadap suatu sumbu, dapat dilakukan dengan menggunakan tiga buah metode, yaitu
1. Metode Cakram
Misal daerah dibatasi oleh y= f(x), y= 0, x= 1, dan x= b,diputar terhadap
sumbu- x. Volume benda-pejal/padat yang terjadi dapat dihitung dengan memandang
bahwa volume benda-pejal tersebut merupakan jumlah tak berhingga cakram yang
berpusat di titik-titik pada selang [a,b] .
Misal pusat cakram (x0, 0) dan jari-jari r=f(x0) . Maka luas cakram
dinyatakan :
Oleh karena itu, volume benda putar :
Apabila grafik fungsi
dinyatakan dengan x= g(x), x= 0, y= c, y= d diputar mengelilingi sumbu-y ,
maka volume benda putar :
2. Metode Cincin
Metode cincin merupakan metode yang dibentuk oleh hasil putaran persegi
panjang terhadap sumbu putaran tertentu (sumbu putaran tidak berimpit dengan sisi
persegi panjang), seperti gambar berikut:
Jika r dan R secara berturut-turut merupakan jari-jari dalam dan luar dari cincin
dan merupakan ketebalan cincin, maka volumenya dapat ditentukan sebagai berikut:
Untuk mengetahui bagaimana konsep ini dapat digunakan untuk menentukan
volume benda putar, perhatikan daerah yang dibatasi oleh jari-jari luar R(x) dan
jari-jari dalam r(x) seperti yang ditunjukkan gambar di bawah ini.
Jika daerah tersebut diputar menurut sumbu putar yang diberikan, volume benda
putar yang dihasilkan adalah
3. Metode Kulit Silinder
Metode kulit silinder sebagai alternatif lain dalam perhitungan volume benda
putar yang mungkin lebih mudah diterapkan bila kita bandingkan dengan metode
cakram atau metode cincin. Benda putar yang terjadi dapat dipandang sebagai
tabung dengan jari-jari kulit luar dan dalamnya berbeda, maka volume yang akan
dihitung adalah volume dari kulit tabung.
Pandang tabung dengan jari-jari kulit dalam dan kulit luar berturut-turut r1 dan r2,
tinggi tabung h . Maka volume kulit tabung adalah :
Bila daerah yang dibatasi oleh y= f(x), y= 0, x= a, x= b diputar mengelilingi
sumbu-y maka kita dapat memandang bahwa jari-jari r= x dan dan tinggi
tabung h= f(x) . Oleh karena itu volume benda putar yang terjadi adalah:
Misal daerah dibatasi oleh kurva ,x= a dan x= b diputar mengelilingi sumbu-y . Maka, volume benda putar yang
didapat dinyatakan dengan
Bila daerah dibatasi oleh grafik yang dinyatakan dengan x= f(y), x= 0, y= c, y= d diputar mengelilingi sumbu-x . Maka, volume benda putar yang didapat
dinyatakan dengan
Sedangkan untuk daerah yang dibatasi oleh , y= c, dan y= d diputar mengelilingi sumbu-x . Maka, volume benda putar
yang didapat dinyatakan dengan
Nah itulah sobat matematika pembahasan materi mengenai volume benda putar , semoga sobat dapat memahami materi ini dengan baik yaaa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar